You are currently viewing Bersepeda Kampanye #SaveMeratus, Merekam Kearifan yang Terancam

Bersepeda Kampanye #SaveMeratus, Merekam Kearifan yang Terancam

Banjarbaru, 24 maret 2020 – Yunias Robby, baru saja menyelesaikan perjalanan kampanye #SaveMeratus dari Yogyakarta hingga Tabalong dengan menggunakan sepeda.

“walaupun harus mengalah untuk tidak melewati rute pegunungan Meratus, setidaknya hari ini saya selamat sampai ke rumah di Tabalong” ujar Robby.

Di Tabalong, tujuan Robby adalah untuk pulang ke rumahnya setelah lama menempuh perkuliahan di Yogyakarta. Sesampainya di rumah tidak ada penyambutan seperti kebanyakan pejabat kita lakukan untuk seremonial, namun setidaknya ada dua orang tua yang menyambutnya dalam keadaan sehat di tengah ramainya wabah COVID-19.

“Puji syukur bang, akhirnya saya sampai. Meski harus berhadapan dengan pemandangan buruk lubang-lubang tambang dan kerasnya medan jalanan dari Piani ke Loksado. Pada rute itu saya sempat mengambil gambar rusaknya hutan kita sekarang, bahkan sangat dekat dari badan jalan Kabupaten” kata Robby.

Selain itu, lanjut Robby, dia sempat melihat proses bamamang oleh Pembalum Adat di Desa Pipitak Jaya. Ditambah lagi sempat mengalami kebocoran ban dalam perjalanan menuju ke Loksado. Perasaan miris juga melanda Robby saat melintas desa itu, pasalnya Desa itu bakal tenggelam karena dampak dari pembangunan bendungan Piani yang juga menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Walaupun mendapatkan ganti rugi dan bisa relokasi, warga akan kehilangan nilai sosial, budaya bahkan religi mereka.

Selama 18 hari, mahasiswa lulusan teknik elektro itu melakukan perjalanan dengan membawa bendera dan kampanye #SaveMeratus. Dia juga melakukan dokumentasi berupa foto dan video dalam perjalanannya. Ia ingin menambah dukungan publik terhadap pelestarian lingkungan khususnya penyelamatan Meratus lewat perjalanan ini. Selain itu, ia juga merekam kearifan lokal dan keanekaragaman hayati.

Meskipun demikian, perjalanan melewati pegunungan Meratus tidak semudah yang Robby bayangkan. Sempat mengalami masalah dengan ban belakang sepedanya, terpaksa ia harus mengurungkan niat melanjutkan perjalanan melewati perkampungan di Meratus. “Saya mengalami trouble di pertigaan Loksado – Batulicin, harus mencari part sepeda ke Kandangan” ujar Robby.

Setelah melakukan perbaikan di Kandangan, Robby memutuskan untuk mengurungkan niat awalnya menyusuri Meratus dan harus kembali ke rute jalanan Ahmad Yani. Dengan sepeda yang sudah diperbaiki, perjalanan pun dilanjutkan menuju Tabalong.

Senin malam (23/3), Robby tiba di Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan memutuskan bermalam untuk beristirahat. Ia menyadari dengan maraknya wabah COVID-19 sangat membatasinya dalam hal silaturahmi mengingat Hulu Sungai Tengah adalah pusat gerakan #SaveMeratus dalam hal penolakan terhadap tambang dan sawit.

Setelah bermalam, akhirnya Robby langsung melanjutkan perjalanannya menuju Tabalong. Tanpa mengendorkan semangat dalam kampanye #SaveMeratus. Kayuhan sepeda dari kaki Robby akhirnya berhenti sekitar pukul 16.00 WITA di rumahnya.

Disambut riang oleh kedua orang tuanya, Robby tiba dalam keadaan selamat hingga Tabalong. “Rencananya saya akan istirahat di rumah dulu bang setelah ini, mengingat wabah yang sedang ramai terjadi ini” jelas Robby.

Narahubung:

Walhi Kalimantan Selatan (Cecep : 0812 5346 8855)

Yunias Robby (0895 3590 01706)

walhikalsel

Non-Governmental Organization

Tinggalkan Balasan