You are currently viewing Haru dan Sakral, Upacara Kemerdekaan dibalut #SaveMeratus

Haru dan Sakral, Upacara Kemerdekaan dibalut #SaveMeratus

savemeratus.com – Upacara yang biasanya diselimuti dengan balutan kemewahan dekorasi di tiap sudut lapangan, tidak berlaku di Meratus. Kegiatan yang berlangsung di Balai Kiyu Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada Sabtu, (17/08) lalu ini berjalan dengan begitu sederhana dan haru. Pasalnya ratusan peserta yang ikut berpartisipasi dalam upacara tersebut sangat nampak memperlihatkan kearifannya. Selain itu, Ada berbagai latar belakang partisipan yang hadir dalam upacara tersebut yakni dari organisasi pecinta alam, LSM, dan warga dari luar Balai serta luar daerah.

Masyarakat yang berpakaian adat dan membawa alat  berladang menjadikan susasana seperti kembali ke masa lalu, dimana perjuangan terasa masih sangat panjang. Hal itu juga yang mungkin benar-benar dirasakan warga pegunungan Meratus ini, pasalnya disaat semua orang merayakan 74 tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada saat yang sama mereka harus berjuang melawan eksploitasi tambang batubara dan sawit. Khususnya atas keluarnya Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 441.K/30/DJB/2017 yang memicu perlawanan tersebut.

Kegiatan upacara yang juga bagian dari gerakan #SaveMeratus ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Mastur, ia menyebutkan kita harus selalu mengingat dan mengenang karena warisan inilah yang patut kita jaga. “kita sendirilah yang dapat merubah agar terjadi perubahan menuju kesejahteraan, sehingga jangan sampai kita membuat sesuatu yang menghancurkan”, ujarnya.

Selain upacara bendera, kegiatan ini juga diwarnai berbagai lomba yang sangat menarik dengan memuat beberapa unsur lokal agar generasi yang bermain dalam perlombaan juga turut menolak lupa pada budaya asli atau budaya bangsa yang terancam oleh neo imperialisme dan neo kolonialisme.

walhikalsel

Non-Governmental Organization

Tinggalkan Balasan